Jakarta, Obsessionnews – Sebanyak 230 pemimpin perempuan dari berbagai wilayah Indonesia akan menghadiri acara Jambore Nasional Pemimpin Perempuan, yang akan diadakan di Depok, Jawa Barat pada Sabtu 7 November hingga 9 November 2015.
Acara ini diselenggarakan oleh Institute for Women Empowerment (IWE) bersama sejumlah organisasi JALA PRT, Solidaritas Perempuan, Kalyanamitra, Yasanti, MWPRI, Tunas Mulia, KPA, Kalyanamitra, Rahima dan Fahmina, Institute Pelangi Perempuan.
Berkaitan dengan aksi Jambore Perempuan Memimpin, sekitar 36 orang perempuan bertemu dengan Mendagri, Cahyo Kumolo. Kaum perempuan yang hadir terdiri dari beragam latar belakang seperti buruh tani, pekerja rumah tangga serta aktivitas pejuang perdamaian dari Aceh menyuarakan keberatannya terhadap peraturan yang diskriminatif yang terjadi di derah mereka.
Konsep Ekonomi Solidaritas Sosial (ESS) telah berkembang lebih dari satu abad dalam pergerakan internasional yang dipelopori oleh Intercontinental Network for the Promotion of the Social Solidarity Economy (Red Intercontinental de Promoción de la Economía Social Solidaria, or RIPESS). Meskipun demikian, sangat penting untuk dicatat bahwa pergerakan ini masih belum kuat dan masih terdapat banyak perusahaan dan pendukung ESS yang memiliki pemahaman dan persepsi yang berbeda. Oleh karena itu, Pendahuluan Ekonomi Solidaritas Sosial bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai prinsip umum, nilai-nilai dan kepercayaan dimana ESS dibangun dan mengapa pergerakan ini berbeda dari kerangka kerja ekonomi yang lainnya.
Kemiskinan bagi Siti Khoiriah (45 tahun) ibarat lorong labirin. Entah di mana jalan keluarnya, ia tidak punya bayangan. Sepanjang usianya yang hampir setengah abad, ia hanya mengenal satu pekerjaan: menganyam senar raket.
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan sektor informal, tergolong sebagai Pekerja Rumahan.